Definisi Dan Ruang Lingkup Storytelling



Menurut Echols (dalam aliyah, 2011) storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan cerita atau menceritakan cerita. Selain itu, storytelling disebut juga bercerita atau mendongeng seperti yang dikemukakan oleh Malan, mendongeng adalah bercerita berdasarkan tradisi lisan. Storytelling merupakan usaha yang dilakukan oleh pendongeng dalam menyampaikan isi perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-anak serta lisan.

Menurut Pellowski (dalam Nurcahyani, 2010) mendefinisikan storytelling sebagai sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam bentuk syair atau prosa, yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang di hadapan audience secara langsung dimana cerita tersebut dapat dinarasikan dengan cara diceritakan atau dinyanyikan, dengan atau tanpa musik, gambar, ataupun dengan iringan lain yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik melalui sumber tercetak, ataupun melalui sumber rekaman mekanik.

Sedangkan dalam Kamus Besar Indonesia (Ikranegarkata & Hartatik), cerita adalah kisah, dongeng, sebuah tutur yang melukiskan suatu proses terjadinya peristiwa secara panjang lebar, karangan yang menyajikan jalannya kejadiankejadian, lakon yang diwujudkan dalam pertunjukan (tentang drama, film, dan sebagainya). Disamping itu, storytelling sangat bermanfaat sekali bagi guru seperti halnya dikemukakan oleh Loban (dalam Aliyah, 2011) menyatakan bahwa storytelling dapat menjadi motovasi untuk mengembangkan daya kesadaran, memperluas imajinasi anak, orangtua atau menggiatkan kegiatan storytelling pada berbagai kesempatan seperti ketika anak-anak sedang bermain, anak menjelang tidur atau guru yang sedang membahas tema digunakan metode storytelling.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa storytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita dari seorang storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain, serta mampu melakukan problem solving. Dalam penyampaianya , Storytelling disampaikan dapat menggunakan alat peraga, namun juga berfokus pada ekspresi yang mengandalkan kualitas vokal, mimik wajah, gerakan tangan serta bahasa tubuh..ada berbagai jenis cerita dalam storytelling seperti dongeng, fabel, legenda dan movie.